بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM - RAIH MASA DEPANMU BERSAMA STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM - TERDEPAN - MODEREN - DAN - ISLAMI, - KALAU ADA KRITIKAN YANG MEMBANGUN SILAKAN DIKIRIMKAN KE KAMI - DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

RUKUN ISLAM

RUKUN ISLAM : 1. DUAKALIMAH SYAHADAT, 2. SHOLAT, 3. PUASA, 4. ZAKAT, 5. NAIK HAJI

RUKUN IMAN : 1. PERCAYA KEPADA ALLAH, 2. PERCAYA KEPADA MALAIKAT, 3. PERCAYA KEPADA KITAB ALLAH, 4. PERCAYA KEPADA NABI DAN RASUL ALLAH, 5. PERCAYA KEPADA HARI AKHIRAT, 6. PERCAYA KEPADA QODHA & QHADAR ALLAH

PILIH MENU

Kamis, 12 Juni 2014

HAKIKAT HIDUP



HAKIKAT HIDUP I

Lihatlah orang-orang di sekitar Anda. Mereka adalah manusia biasa sama seperti Anda. Mereka biasa membaca, seperti Anda sekarang. Mereka juga bangun di pagi hari, membasuh muka, sarapan, dan pergi bekerja atau ke sekolah. Mereka juga punya kekasih, artis idola, mobil, rumah, dan tagihan yang harus dibayar. Mereka juga punya saat-saat istimewa, perayaan tahun baru atau ulang tahun. Tak sedetik pun terbayang bahwa selain mereka punya waktu ulang tahun, mereka juga punya hari kematian.

Setiap orang akan mati. Hanya kepadaKu kamu kembali (Al Quran 19: 57)

KEHIDUPAN DUNIA YANG SESUNGGUHNYA


Akal manusia tidak bisa membayangkan ukuran dan fungsi jagat raya yang kita huni. Kira-kira terdapat 300 milyar galaksi di jagat raya. Galaksi bima sakti kita adalah salah satunya. Di dalamnya ada 250 milyar bintang. Matahari adalah salah satunya. Dengan kata lain, masih lebih banyak bintang di jagat raya daripada butiran pasir di seluruh pantai di dunia, dan matahari kita hanya seperti sebutir pasir. Bumi tempat kita berpijak tidaklah lebih luas dari sebutir pasir. Sebagai manusia, mahluk kecil yang menghuni bumi, dia bukanlah apa-apa dibandingkan dengan ukuran jagat raya. Namun manusia melupakan semua ini, bahkan merasa dirinya besar. Dia hidup dengan penuh kesombongan. Dia lupa bahwa dia adalah mahluk lemah ciptaan Allah, yang suatu hari akan mati dan harus menghitung amalnya di hadapan Allah. Lebih jauh lagi, dia terbuai dengan urusan dunia, yang ukurannya tidak lebih besar dari sebutir pasir bila dibandingkan dengan jagat raya.

Dan semua orang akan segera mati dan dikubur dalam lubang kecil di bumi. Sebelum mengantarkannya pada hari akhir, Allah pasti akan menunjukkan bahwa dia itu begitu lemah. Jika tidak mati muda, contoh ketidakberdayaan manusia di dunia adalah ketika ia menjadi tua renta.

USIA SENJA

Kebanyakan manusia menghabiskan hidupnya dengan kesibukan. Seperti berjalannya waktu. Hari, bulan, dan tahun berlalu begitu saja dalam sekejap. Namun kebanyakan orang melupakan hal ini. Mereka merasa dirinya tak akan menjadi tua. Usia muda, yang mereka pikir takkan berakhir, sesungguhnya hanya sebentar saja. Hampir semua orang akan mengalami usia senja. Namun kebanyakan orang merasa bahwa hari tua masih lama menjelang. Mereka mencoba menghindari kenyataan bahwa mereka akan tua, lemah, dan tak berdaya.
Anggaplah di depan Anda ada dua orang muda yang terlihat gagah, bersih, berkulit mulus, giginya putih. Namun ada satu yang lebih penting. Akan tetapi 50 tahun keudian tidak akan lagi tampak sisa-sisa kemudaan dan kecantikan pada keduanya. Waktu telah menghancurkan segalanya. Itulah hukum alam
Contohnya, buah jeruk yang manis, lezat, dan segar akan menjadi busuk. Apel akan membusuk dalam waktu singkat. Kecantikan manusia menjadi pudar. Kulit, komponen terpenting kecantikan manusia, hilang elastisitasnya sejalan dengan berjalannya waktu, tumbuh dan kemudian keriput. Keindahan dan kehalusan kulit manusia muda akan keriput di usia tua. Kehilangan keindahannya, seperti lumpur kering. Kulit manusia di usia muda masih kencang. Cubitlah kemudian lepaskan, maka akan kembali ke keadaan sebelumnya. Namun kulit orang tua menjadi keriput. Rambut memutih dan rontok di usia tua. Setiap bagian tubuh menjadi rusak dengan semakin bertambahnya usia. Hidung dan telinga menjadi rusak, secara cepat.
Tidak hanya penampakannya yang menua, fungsinya juga demikian. Ketika sel-sel tidak terbaharui lagi, manusia akan kehilangan inderanya ketika menjadi tua. Penglihatan dan pendengarannya menjadi berkurang. Lemah dan rusaknya daya pandang manusia adalah contoh yang sangat jelas bahwa kehidupan dunia ini maya. Selebriti, artis, bintang film dan politisi yang gagah terlihat mengagumkan di usia mudanya akan terlihat sangat berbbeda di usia tua. Mereka kehilangan kekuatan dan kecantikannya.
Contohnya, olahragawan yang dikenal dengan kekuatan dan staminanya akan menjadi lemah ketika tua. Orang-orang terkenal adalah lambang bahwa dunia ini fana. Kulit Anda juga akan seperti mereka suatu saat. Dan ketika Anda melihat cermin, penuaan itu terlihat sedang berjalan.

KETIDAKBERDAYAAN MANUSIA


Meskipun masih muda, di mana dia selalu merencanakan masa depannya, manusia bisa saja jatuh sakit dan mati. Jutaan manusia mati di usia muda karena kanker atau penyakit mematikan lainnya. Masih banyak virus yang tak ada obatnya yang belum ditemukan. Dan virus yang sangat kecil itu cukup untuk mengakhiri hidup manusia.
Tak seorangpun bisa memastikan bahwa dirinya tak akan terserang penyakit. Contohnya, jaringan otak kita bisa rusak tanpa alasan yang jelas. Kerusakan di otak dapat berakibat fatal. Darah tinggi dapat merusak sel-sel otak, dan orang dapat kehilangan ingatannya, cacat, lumpuh, dan mengalami gangguan mental.
Contohnya, Jeremy Clive, mahasiswa hukum Universitas Cambridge. Ia memiliki mempunyai perencanaan masa depan yang bagus. Suatu hari, sayangnya, dia jatuh sakit dan pingsan ketika bekerja di ruang profesornya. Lalu dia segera dibawa ke rumah sakit. Salah satu jaringan otaknya rusak, dan ternyata dia telah terserang stroke akut. Tim dokter mengoperasinya. Namun dia tidak akan sembuh total. Dan kehilangan ingatan jangka pendeknya. Karir akademik dan cita-citanya menjadi ahli hukum menjadi sirna. Dia tidak bisa mengingat apa yang dia dengar dan lihat setelah lima menit. Dia harus merekam semua apa yang dia lakukan. Dia bahkan harus mendengar rekaman untuk tahu bahwa dia sudah makan atau belum. Dari orang yang bercita-cita menjadi ahli hukum, tiba-tiba berubah menjadi orang yang tidak berdaya yang tidak mampu mengingat apa yang dikerjakannya 5 menit sebelumnya, sehingga membutuhkan perhatian dan perawatan selamanya.
Atau kisah Henry de Lotbiniere, ketika berusia 21 tahun adalah mahasiswa yang gemilang. Di umur 42, dia adalah pengusaha sukses, ayah dari dua anak. Suatu pagi dia merasa mukanya mati rasa. Ketika dia memeriksakan ke dokter, ternyata dia mengidap kanker di muka bagian kirinya. Kanker itu membuat mata kirinya buta.
Toshigo Sozaki dari Jepang berbahagia menikahi wanita karir yang sukses. Suatu hari, sayangnya, dia jatuh sakit dan salah satu bagian otaknya rusak. Akan tetapi, wanita karir yang sukses dan penuh percaya diri tersebut suatu hari mentalnya terganggu karena sakit. Bahkan tidak bisa lagi bertemu dengan mitra utamanya. Sejak dia kehilangan ingatannya, karir yang selama ini dia bangun berubah manjadi sesuatu yang tak berarti baginya.
Dalam menghadapi kenyataan ini, orang seharusnya berpikir bahwa tidak ada artinya tergantung pada kehidupan duniawi. Seharusnya orang merasa bahwa segala-sesuatu yang dimilikinya hanyalah titipan sementara, untuk mengujinya. Allah-lah yang telah menciptakan manusia. Hanya Dia-lah yang mampu menjaga manusia dari bahaya. Jika Dia mau, Allah bisa membuat manusia sakit dan rusak tubuhnya sehingga manusia tidak berdaya karenanya. Karena dunia diciptakan Allah sebagai tempat ujian bagi manusia. Jika dalam ujian itu manusia tetap berada pada aturan Allah dan menunjukkan moral yang baik seperti perintahNya, di akan mendapat kemenangan dan hidup abadi di surga.
Orang sombong yang mengharap keabadian di dunia yang fana ini takkan mungkin bisa menghindari cobaan, ketidakberdayaan, dan kesengsaraan di akhirat. Sakit bukanlah satu-satunya hal yang mengancam kehidupan dunia ini. Manusia bisa mati atau cacat dalam sebuah kecelakaan. Media massa memberitakan bahwa ada lusinan kecelakaan setiap harinya. Sebelum mereka kehilangan nyawanya, mereka belum pernah membayangkan akan adanya kematian itu. Penuh perencanaan masa depan, terperangkap dalam kegiatan dan kesibukan sehari-hari, lalu mati dalam kecelakaan.
Dan itu sangat mungkin terjadi pada orang yang membaca artikel ini, atau kematian akan menjemputnya pada saat yang tak diinginkan. Anda juga bisa menjadi salah satunya

Tulisan barangkali peringatan terakhir untuk Anda untuk mengingatkan kematian dan mengajak Anda memikirkan hari akhir



HAKIKAT HIDUP



 Bagian 2


Ketidakberdayaan di mana orang biasa menjalaninya adalah bukti lain tentang alam yang bersifat sementara. Tubuh ini perlu dibersihkan, diberi makan, dan dipelihara. Orang yang merasa dirinya cantik atau ganteng, dan yang merasa besar, tidak enak dipandang ketika mereka baru saja bangun tidur di pagi hari.
Sebagian orang merasa bahwa hal ini adalah sesuatu yang “normal”. Mereka tidak berpikir mengapa mereka diciptakan tanpa kekuatan dan tidak sempurna, sehingga perlu perhatian dan perawatan. Jika Allah berkehendak, manusia tidak akan memperoleh kelemahan dan ketidaksempurnaan ini. Mahluk hidup lain tidak punya kebutuhan sebanyak kebutuhan manusia.
Bunga, misalnya, selalu bersih, harum, dan menawan namun tidak pernah memikirkan keindahan dirinya, walaupun dia hidup dari tanah berlumpur. Jika Allah berkehendak, manusia juga bisa sebersih bunga sepanjang hidupnya. Atau bahkan dia tidak pernah jatuh sakit, merasa sakit, dan menderita. Namun manusia telah diciptakan dalam kondisi tak sempurna, lemah, dan butuh perawatan, dan dia harus mengakui ketidakberdayaannya. Segala sesuatu di dunia ini, dicipta sebagai ujian, sehingga semuanya akan tua, lemah, dan mati. Dalam Al-Quran surat 57, Allah mengingatkan tentang kehidupan dunia sesungguhnya:

Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah sesuatu yang melalikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhiran (nanti) ada Azab yang keras dan Ampunan dari Allah serta KeridaanNya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu (QS 57: 20)

BENCANA ALAM

Selain jompo dan kelemahan fisik, ada bukti lain bahwa kehidupan dunia ini bersifat sementara. Bencana alam atau bumi yang selalu terancam bahaya dari luar angkasa,. Bencana seperti ini sudah beberapa kali terjadi.
Para ilmuwan percaya bahwa hujan meteor adalah penyebab punahnya dinosaurus. Meteor lain juga bisa menghunjam kapan saja. Hanya satu hal yang penting: Kapan?
Ancaman yang bisa datang setiap saat itu telah menjadi sumber inspirasi di balik pembuatan film-film Hollywood. Film Armageddon menunjukkan adanya kerusakan parah yang bisa diakibatkan oleh meteor kecil. Deep Impact juga punya tema yang sama. Gelombang tsunami yang bisa menggulung seluruh kota bisa terjadi akibat jatuhnya meteor ke laut
Tulisan ini bukanlah sebuah angan-angan. Karena bumi kita memang selalu menghadapi berbagai macam bahaya. Jika kita bayangkan bumi ini seperti sebuah apel, berarti kita hidup di permukaan kulit apel. Lapisan tempat kita tinggal itu sangat tipis dan lemah. Meskipun pukulan kecil yang mengenainya, ia mampu melumatnya.
Dan bahaya tidak hanya berasal dari langit. Ia bisa muncul juga dari bawah kaki kita. Di bawah lapisan bumi tempat kita tinggal terdapat magma dengan suhu ribuan derajat. Suatu saat magma itu bisa keluar ke permukaan sebagai akibat dari aktivitas vulkanik. Bumi kita betul-betul tergantung padanya. Gunung yang indah meledak sebagai akibat tekanan vulkanik di bawahnya. Tak ada cara untuk mencegah bencana ini. Topografi yang indah, kota yang megah yang begitu dibanggakan bisa hancur dalam sesaat karenanya .
Gempa bumi terjadi kira-kira setiap dua menit. Namun sebagian besarnya lemah, dan kita tidak bisa merasakannya. Jika Allah berkehendak, goncangan hebat yang menggetarkan seluruh bagian bumi bisa saja terjadi, menghancurkan semua yang hidup. Faktanya, bumi ini penuh dengan gempa bumi, di tempat tertentu akibat perbedaan labisan tektonik.
Orang biasanya berpikir bahwa dengan kemajuan teknologi dan pengalaman masa lalu, bencana-bencana itu bisa diatasi. Namun terkadang usaha untuk menghindarinya tidak efektif. Contoh yang nyata adalah bencana gempa bumi di Kobe, Jepang, tahun 1995 yang menelan banyak korban. Orang jepang telah membangun bangunan dengan teknologi anti gempa, namun gempa membuatnya seperti serpihan kertas. Orang jepang telah menghabiskan miliaran dolar untuk membuat sistem yang bisa mengantisipasi adanya gempa, namun yang satu ini tidak bisa dideteksi, gempa datang dari arah yang tak diduga-duga. Bangunan mereka yang “tahan terhadap goncangan gempa terhebat” hancur bagaikan serpihan kertas.
Gempa bumi suatu saat bisa menimbulkan bencana lain yang tak terduga. Gempa bumi dari dasar laut dapat menimbulkan belombang besar yang bernama gelombang tsunami. Gelombang ini bisa menghancurkan seluruh wilayah pantai. Dan akibatnya adalah kerusakan dan kehancuran yang tak bisa dibayangkan. Tingginya rata-rata mencapai 30 meter. Dan itu bisa terjadi secara tiba-tiba.
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, sudah ratusan bahkan ribuan orang meninggal karenanya. Beberapa bahkan dapat melenyapkan kota-kota di sepanjang pesisir.
Badai dan angin topan juga sering kali terjadi. Kecepatan anginnya kadangkala cukup untuk mengangkat rumah, gedung, pohon, tiang listrik, mobil, orang dan melemparkannya di udara. Manusia sungguh tak berdaya menghadapi akibat badai ganas ini. Kota yang modern bisa hancur setelah badai hebat ini. Perahu dan rumah mewah yang dibanggakan berubah menjadi tumpukan sampah. Hujan lebat membuat sungai meluap dan banjir, menghancurkan segala hal yang dilewatinya. Sepanjang sejarah, jutaan manusia meninggal akibat bencana ini
Dan beberapa orang lainnya akan mengalaminya di kemudian hari. Dan kebanyakan daripadanya tidak akan pernah berpikir bahwa hidup mereka bisa saja berakhir dengan bermacam cara. Yang penting adalah bagaimana belajar dari bencana, yang mengingatkan manusia akan kematian dan betapa sementaranya kehidupan dunia ini
Manusia harus memikirkan bencana-bencana ini, sehingga berpikir bahwa menggantungkan diri pada kehidupan dunia itu tidak baik, karena dunia bukanlah tempat untuk hidup selamanya

PELAJARAN PERISTIWA TITANIC

Sejarah yang penuh dengan tragedi mengingatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan dan kematian itu dekat. Salah satu tragedi itu terjadi pada tahun 1912: Tragedi maritim terburuk sepanjang sejarah dunia. Titanic, kapal terbesar dan termewah yang pernah dibuat, telah menjadi kebanggaan pemerintahan kerajaan Inggris. Dengan tinggi 55 meter dan panjang 275 meter menunjukkan kehebatan rancangannya. Beberapa orang mengatakan bahwa Titanic tidak mungkin tenggelam.
Namun secara mengejutkan kapal itu rusak parah dan tenggelam di laut Atlantik ketika menabrak gunung es raksasa dalam pelayaran perdananya. Sekitar 90 tahun setelahnya, kejadian itu dikisahkan dalam film produksi Hollywood. 1500 penumpang tenggelam di perairan beku. Karena dianggap tak bisa tenggelam, maka hanya sedikit sekoci yang tersedia. Beberapa korban di antaranya adalah orang-orang terkaya dan bangsawan dari Inggris.
Itu menunjukkan sekali lagi bahwa manusia tidak bisa menghindari takdir yang telah Allah gariskan. Tragedi kapal Titanic adalah sebuah pelajaran dari sejarah, menunjukkan sebuah bencana yang menimpa orang-orang yang sombong akan kekuatannya dan pada mereka yang lupa bahwa hanya Allah pemilik kekuatan absolut itu.

KEHANCURAN POMPEII

Contoh paling terkenal tentang kaum yang membanggakan diri dan kemudian dihancurkan adalah hancurnya kota tua Pompeii. Menurut ahli-ahli sejarah, 2000 tahun yang lalu pegunungan Vesuvius adalah tanah yang sangat subur. Kota Pompeii dibangun di antara pegunungan tersebut dan lautan, dan pada umumnya menjadi cerita pilihan para sastrawan. Rakyat kota Pompei suka berhura-hura dan bermaksiat. Hal yang sama terjadi di kota sebelahnya, Herculaneum.
Sampai suatu saat bencana terbesar berupa gunung meletus menghancurkan dan mengakhiri kota-kota yang indah itu. Kehidupan amoral rakyatnya, terabadikan dalam keadaan membatu akibat limpahan lava vulkanik yang bisa dilihat secara detil sekarang. Kekayaan masyarakat yang hidup ratusan hingga ribuan tahun yang lalu digunakan tanpa maksud yang jelas. Apa yang kurang dari mereka, sehingga mereka mendapa peringatan keras.
Beginilah Allah mengingatkan kita dalam Al Quran surat 30 tentang perlunya belajar dari orang-orang terdahulu:

Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi dan malihat akibat (yang diderita) orang-sebelum mereka? Mereka lebih kuat dari mereka sendiri dan telah mengolah bumi serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang mereka makmurkan. Rasul-rasul juga telah mendatangi mereka dengan bukti-bukti yang nyata. Allah tidak akan berlaku zalim pada mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri sendiri. (QS 30:9)

Reverensi Harun Yahya