بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM - RAIH MASA DEPANMU BERSAMA STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM - TERDEPAN - MODEREN - DAN - ISLAMI, - KALAU ADA KRITIKAN YANG MEMBANGUN SILAKAN DIKIRIMKAN KE KAMI - DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

RUKUN ISLAM

RUKUN ISLAM : 1. DUAKALIMAH SYAHADAT, 2. SHOLAT, 3. PUASA, 4. ZAKAT, 5. NAIK HAJI

RUKUN IMAN : 1. PERCAYA KEPADA ALLAH, 2. PERCAYA KEPADA MALAIKAT, 3. PERCAYA KEPADA KITAB ALLAH, 4. PERCAYA KEPADA NABI DAN RASUL ALLAH, 5. PERCAYA KEPADA HARI AKHIRAT, 6. PERCAYA KEPADA QODHA & QHADAR ALLAH

PILIH MENU

Rabu, 15 April 2020

PERINGATAN ALLAH SWT PADA QS AL-A'RAAF 179

islam iman tauhid,insan



3 Peringatan Allah pada QS, 7:179

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ (١٧٩)
Terjemah :
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.

Tafsir Ringkas Kemenag :
Jika pada ayat yang lalu berbicara tentang siapa yang mendapat petunjuk dan disesatkan, pada ayat ini dijelaskan mengapa seseorang tidak mendapat petunjuk dan mengapa pula yang lain disesatkan.
Dan demi keagungan dan kekuasaan Kami, sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia karena kesesatan mereka.

Hal itu karena
1. mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan

2. mereka memiliki mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan
3. mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah.

Mereka layaknya seperti hewan ternak yang tidak menggunakan akal yang diberikan Allah untuk berpikir, bahkan mereka sebenarnya lebih sesat lagi dari binatang, sebab, binatang itu”dengan instinknya” akan selalu mencari kebaikan dan menghindari bahaya, sementara mereka itu malah menolak kebaikan dan kebenaran yang ada. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
Demikianlah, seseorang terjerumus ke dalam neraka karena mengabaikan tanda-tanda keesaan Allah dan tidak mengingat-Nya.

Maka pada ayat ini, Allah mengingatkan agar kita tidak melalaikannya dan selalu memanggil-Nya dengan nama-nama-Nya yang terbaik. Dan hanya Allah Yang memiliki al-Asma º al-aˆusna , yakni nama-nama terbaik yang menunjukkan keagungan dan kemahasempurnaan-Nya, maka berdoalah dan bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya, yaitu al-Asma alaˆusna itu. Dan tinggalkanlah serta waspadalah terhadap orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dengan menyalahartikan nama-nama-Nya. Jangan dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan menyebut nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat keagungan Allah, atau dengan memakai al-Asma al-Husna , tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan al-Asma al-Husna untuk nama-nama selain Allah. Mereka kelak, di dunia atau di akhirat, akan mendapat balasan yang sesuai dengan kadar kedurhakaan mereka disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.

Tafsir Kemenag :
Kemudian Allah dalam ayat ini menguraikan apa yang tidak terperinci pada ayat-ayat yang lampau tentang hal-hal yang menyebabkan terjerumusnya manusia ke dalam kesesatan.
Allah menjelaskan banyak manusia menjadi isi neraka Jahanam seperti halnya mereka yang masuk surga, sesuai dengan amalan mereka masing-masing.
Hal-hal yang menyebabkan manusia itu diazab di neraka Jahanam ialah:
- bahwa akal dan perasaan mereka tidak dipergunakan untuk memahami keesaan dan kebesaran Allah, padahal kepercayaan pada keesaan Allah itu membersihkan jiwa mereka dari segala macam was-was dan dari sifat hina serta rendah diri, lagi menanamkan pada diri mereka rasa percaya terhadap dirinya sendiri.
Demikian pula mereka tidak menggunakan akal pikiran mereka untuk kehidupan rohani dan kebahagiaan abadi. Jiwa mereka terikat kepada kehidupan duniawi, sebagaimana difirmankan Allah:

"Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai." (ar-Rum/30: 7)
Mereka tidak memahami bahwa tujuan mereka diperintahkan menjauhi kemaksiatan, dan berbuat kebajikan, adalah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Mereka tidak memahami hukum-hukum masyarakat dan pengaruh kepercayaan agama Islam dalam mempersatukan umat. Mereka tidak memahami tanda-tanda keesaan Allah, baik dalam diri manusia maupun yang ada di permukaan bumi. Mereka tidak memahami dan merenungkan wahyu Tuhan yang disampaikan kepada Rasul-Nya.

Mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakan untuk melihat bukti kebenaran dan keesaan Allah. Segala kejadian dalam sejarah manusia, segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia setiap hari, yang dilihat dan yang didengar, tidak menjadi bahan pemikiran dan renungan untuk dianalisa dan hal ini disimpulkan Allah dalam firman-Nya:

"Dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan, dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka (selalu) mengingkari ayat-ayat Allah dan (ancaman) azab yang dahulu mereka memperolok-olokkannya telah mengepung mereka." (al-Ahqaf/46: 26)

Mereka tidak dapat memanfaatkan mata, telinga, dan akal sehingga mereka tidak memperoleh hidayat Allah yang membawa mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Keadaan mereka seperti binatang bahkan lebih buruk dari binatang, sebab binatang tidak mempunyai daya-pikir untuk mengolah hasil penglihatan dan pendengarannya. Binatang bereaksi dengan dunia luar berdasarkan naluri dan bertujuan hanyalah untuk mempertahankan hidup. Dia makan dan minum, serta memenuhi kebutuhannya, tidaklah melampaui dari batas kebutuhan biologis hewani. Tetapi bagaimana dengan manusia, bila sudah menjadi budak hawa-nafsu. Dan akal mereka tidak bermanfaat lagi. Mereka berlebihan dalam memenuhi kebutuhan jasmani mereka sendiri, berlebihan dalam mengurangi hak orang lain. Diperasnya hak orang lain bahkan kadang-kadang di luar perikemanusiaan.
Bila sifat demikian menimpa satu bangsa dan negara, maka negara itu akan menjadi serakah dan penindas bangsa dan negara lain. Mereka mempunyai hati (perasaan dan pikiran), tetapi tidak digunakan untuk memahami ayat-ayat (Allah). Mereka lupa dan melalaikan bukti-bukti kebenaran Allah pada diri pribadi, pada kemanusiaan dan alam semesta ini, mereka melupakan penggunaan perasaan dan pikiran untuk tujuan-tujuan yang luhur dan meninggalkan kepentingan yang pokok dari kehidupan manusia sebagai pribadi dan bangsa.
Semoga Allah SWT selalu meridhoi kita semua dan semoga bermanfaat, dan mari kita saling berbagi dan saling mengingati dalam hal kebenaran dan kesabaran.

Sabtu, 11 April 2020

ORANG GILA YANG MENGAJARKAN ARTI CINTA KEPADA ALLAH SWT

Kisah:Layla-Majnun
Sahabat, kalau kalian ingin ibadah diterima oleh Allah maka kuncinya satu, kuncinya adalah 'CINTA' tanpa cinta maka seorang hamba Allah, tidak akan pernah sampai kepada Allah SWT. Maka bohong ketika seseorang didalam beribadah kepada Allah Subhanahu wata'ala. melakukan banyak ibadah, akan tetapi dirinya tidak memiliki cinta dihatinya
Dikisahkan seseorang yang bernama MAJNUN atau Qais ibnul munawwah, yang sering diceritakan oleh sebagian orang2 dengan nama 'Layla Majnun'. Majnun pecinta kepada Layla seorang wanita yg sebagian riwayat diceritakan wanita tersebut tidak cantik, wanita tsb tidaklah seindah yg dibayangkan banyak lelaki, akan buta. tetapi Majnun sudah cinta dan kalau seseorang sudah mencinta maka mata nya Sebagai contoh salah seorang diantara kita cinta sekali kepada anaknya, padahal anaknya ga keren2 amat tapi yg setiap hari diuploud siapa? anaknya terus!! tau kenapa? Itu karena 'CINTA',
bukan keindahan yg dimiliki anaknya bahkan mataseorang ayah dan ibu berbeda dengan mata orang lain. Bagi seorang ibu, anaknya adalah seseorang yg paling indah yg pernah ada. Padahal dimata orang lain biasa saja banyak bayi yg sama, banyak anak orang lain yg lebih indah atau yg lebih membutakan mata tampan atau lebih cantik dari pada anaknya, itu yg namanya 'CINTA'. Cinta sudah Salah seorang diantara kita mungkin mencintai istrinya atau istrinya mencintai suaminya apalagi pengantin baru, katanya ngelihat wanita saya atau lelaki saya cara ngeludahnya aja dibilang cakep...

Waaw..cakep banget cara ngeludahnya
Woy..ngeludah bro! cara ngeludahnya aja dibilang cakep, kenapa?

karena matanya sudah tersihir dengan yg namanya 'CINTA'.
Cara berjalannya, cara minumnya, cara duduknya, padahal biasa saja

tidak ada bedanya dengan manusia lain. Tapi ketika 'CINTA' sudah berbicara,

maka semua akan menjadi 'INDAH'.


Begitu juga ketika anda sudah menjadikan 'ALLAH' segala-galanya bagi kalian, maka anda akan mendapatkan kenikmatan beribadah dijalan Allah, Subhanahu wata'ala. Qais atau Majnun dia begitu mencintai layla, didalam riwayat layla bukanlah wanita yg cantik, melainkan wanita yg hitam wanita yg memiliki rupa yg tidak indah untuk dipandang. Tapi sebagaimana dikatakan oleh Imam As Syafi'i, Imam kita bersama beliau mengatakan:

"Mata kalau sudah senang kepada sesuatu, maka mata tsb akan 'BUTA' semua yg dipandang adalah keindahan. Walaupun keburukan, jadinya indah. Begitu juga 'MATA' kalau sudah benci kepada sesuatu, maka semua yg dipandang adalah keburukan. Walaupun keindahan, hasilnya tetap buruk.

Oleh karena itu cinta adalah segala-galanya. Maka dari itu kalau kamu ingin mendapatkan ke khusyuan didalam sholat atau beribadah, utamakan CINTA setelah itu baru kamu melakukan segala hal dan kamu akan merasakannya dalam keadaan NIKMAT. Qais atau Majnun suatu hari dia berjalan dan berjumpa dengan beberapa orang yg sedang sholat, lalu Qais atau Majnun ini menghampiri orang yang sedang sholat tsb dan duduk dihadapan orang yg sedang sholat.

Bayangkan kalau kamu sedang sholat lalu ada orang yg tiba2 duduk dihadapanmu, kira2 khusyu ga sholatnya? Susahkan! untuk khusyu dalam keadaan seperti itu. Maka orang2 yg sedang sholat mempercepat sholatnya, karna tidak khusyu ada orang yg mengganggu. Setelah selesai mereka sholat, mereka mendekati Majnun dan berkata:

Hai Manjun, hai orang gila?
  • Kenapa kamu mengganggu ibadah kami?
  • Kenapa kamu mengganggu sholat kami?
  • Kenapa kamu mengganggu hubungan kami dgn Allah?
Lalu Majnun berkata:
  • Apakah kalian benar2 sedang sholat?
  • Apakah kalian serius sdg bercinta dgn Allah?
  • Apakah kalian sedang bermunajat dgn Allah?
  • Sepertinya kalian dusta!
Orang2 tsb berkata:
"kenapa kamu bilang dusta?"

Jawaban Majnun:
"Karena saya kalau sudah masuk kampung Layla, saya tidak toleh kanan, tidak toleh kiri, saya tidak melihat apa yg ada dibelakang saya, fokus pikiran saya hanya layla. Kalau saya sudah masuk ke kampungnya Layla mau ada tuju adalah layla." ribut mau ada hal apapun yg terjadi pikiran saya hanya layla, karna yg saya

Maka orang2 tsb kebingungan dengan jawaban Majnun yg begitu luar biasa. Orang gila bisa mengajarkan arti "CINTA" kepada Allah SWT. Apa yg dia katakan, saya kalau sudah masuk kampungnya Layla saya tidak toleh kanan kiri, karna yg ada dipikiran saya fokus kepada Layla. Karna yang saya tuju adalah Layla.

Tapi kalian mengatakan cinta kepada ALLAH beribadah kepada ALLAH, Tapi ketika saya datang kalian tidak fokus kepada ALLAH. Didalam pikiran kalian ini, kenapa ada orang gila duduk didepan saya? kalian tidak benar2 cinta kepada ALLAH.

Hikmah:
Oleh karna itu mari kita sama2 belajar CINTA kepada orang Allah SWT
  • CINTA tdk pernah meminta,
  • CINTA itu mempertaruhkan segalanya.
  • CINTA adalah memberi bukan mengambil..
  • CINTA adalah menerima bukan menuntut..
Wallahu'alam..
Semoga bermanfaat.