بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM - RAIH MASA DEPANMU BERSAMA STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM - TERDEPAN - MODEREN - DAN - ISLAMI, - KALAU ADA KRITIKAN YANG MEMBANGUN SILAKAN DIKIRIMKAN KE KAMI - DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

RUKUN ISLAM

RUKUN ISLAM : 1. DUAKALIMAH SYAHADAT, 2. SHOLAT, 3. PUASA, 4. ZAKAT, 5. NAIK HAJI

RUKUN IMAN : 1. PERCAYA KEPADA ALLAH, 2. PERCAYA KEPADA MALAIKAT, 3. PERCAYA KEPADA KITAB ALLAH, 4. PERCAYA KEPADA NABI DAN RASUL ALLAH, 5. PERCAYA KEPADA HARI AKHIRAT, 6. PERCAYA KEPADA QODHA & QHADAR ALLAH

PILIH MENU

Sabtu, 29 November 2014

Macam macamTingkatan Memberi



Macam macamTingkatan Memberi

Salah satu guru saya pernah bercerita tentang 3 macam tingkatan pemberian. Beliau menjelaskan bahwa untuk menjadi manusia yang berkualitas dan beriman, kita harus memiliki mental memberi.
Semua orang bisa memberi. Memberi tidak harus dalam bentuk materi. Bahkan, ternyata pemberian dalam bentuk materi merupakan bentuk pemberian yang paling rendah.
Berikut ini adalah 3 tingkat pemberian yang dijelaskan oleh guru saya tersebut:
  1. Memberi Materi: Ini adalah jenis pemberian di level paling rendah dan bukan pemberian yang produktif. Jika kita memberikan materi (uang ataupun barang) kepada seseorang, maka materi itu cenderung akan habis ataupun rusak. Materi juga tidak selalu membuat orang yang kita beri memiliki mental yang lebih baik. Contohnya, banyak para pegawai yang telah diberi kenaikan gaji, di tahun berikutnya akan kembali meminta kenaikan gaji lagi.
  2. Memberi Ilmu: Ilmu akan lebih bermanfaat daripada materi. Memberikan ilmu adalah salah satu jenis pemberian yang produktif/sedekah produktif. Contohnya, apabila kita mengajarkan kepada seseorang tentang cara menjahit, ia akan dapat mencari penghasilan dengan ilmu yang kita berikan tersebut. Bahkan, ia juga akan dapat memberi kepada orang lain dari penghasilan yang ia dapatkan tersebut. Sehingga, berkah dari ilmu yang kita berikan akan terus berkembang. Inilah yang disebut dengan pemberian/sedekah produktif.
  3. Memberi Kesempatan: Ini adalah jenis pemberian di level yang paling tinggi. Jika kita telah dapat mengajarkan kepada orang lain tentang cara bekerja yang baik, cara bersikap yang baik. Akan lebih baik lagi jika suatu saat kita mendelegasikan posisi kita kepada orang lain. Kesempatan untuk melakukan kebaikan merupakan hal yang sangat berharga bagi setiap orang. Dengan memberikan kesempatan  kepada orang lain untuk berbuat baik ataupun menggantikan posisi kita untuk berbuat baik, tentunya akan membuat kita menjadi manusia yang lebih bermakna untuk orang lain.
Semoga menginspirasi.

Cara Memotivasi Diri Sendiri (Entrepreneur ), Pekerja



Cara Memotivasi Diri Sendiri (Entrepreneur ), Pekerja

Motivasi atau semangat untuk berkarya, bekerja, berusaha, maupun beraktifitas lain diperlukan oleh setiap manusia. Setiap manusia memiliki cara yang berbeda untuk menumbuhkan motivasi dalam dirinya. Ada yang memerlukan dorongan dari orang-orang terdekat, ada yang senang membaca artikel motivasi, mengikuti seminar, dan berbagai cara lainnya.
Kali ini saya ingin menyoroti tentang motivasi yang dimiliki oleh para pekerja/pegawai dengan motivasi para entrepreneur/pengusaha. Rupanya kedua macam profesi ini memiliki latar belakang motivasi dengan karakteristik yang berbeda.
Seseorang yang memiliki mental pekerja/pegawai akan bersemangat untuk bekerja dengan giat ketika ada suatu tuntutan. Ia akan berangkat pagi ketika peraturan dari atasan menysaratkan demikian. Ia akan melakukan lembur ketika bos memintanya untuk lembur. Segala aktifitas yang dilakukan oleh seseorang yang bermental pekerja dilatarbelakangi oleh dorongan yang bersifat ‘perintah’.
Hal ini sangat berbeda dengan motivasi yang dimiliki oleh seorang pengusaha. Tidak ada atasan yang menyuruh  pengusaha untuk bekerja dengan giat. Tak ada yang memarahinya jika ia tidak berangkat pagi. Mau lembur atau tidak, dirinya sendiri yang menentukan. Hampir setiap aktifitas yang dilakukan seorang entrepreneur/pengusaha dilatarbelakangi oleh dorongan dari diri sendiri.
Terlepas dari apapun motivasinya, baik pekerja maupun pengusaha tentu harus memiliki sikap disiplin untuk bisa meraih sukses. Siapapun yang beraktifitas dengan ogah-ogahan hasilnya juga tidak akan maksimal.
Dari sini tentu Anda bisa menilai bahwa untuk menumbuhkan motivasi pada seorang Entrepreneur itu tidak mudah. Ia harus bisa mengalahkan rasa malas yang ada pada dirinya sendiri tanpa tuntutan dari orang lain. Ia harus bisa memaksa diri untuk bekerja dengan giat, disiplin, dan selesai tepat waktu. Bahkan, seorang Entrepreneur tidak hanya memotivasi diri sendiri, tetapi ia juga harus bisa memotivasi orang lain disekelilingnya

Entrepreneurship Adalah Sebuah Mindset

Ketika mendengar kata Entrepreneur, umumnya orang akan berpikir tentang pengusaha, bisnis, uang, dsb. Tapi apa sih arti Entrepreneur yang sesungguhnya? Kenapa sekarang kata-kata ini menjadi Booming di segala bidang, seperti Technopreneur, Blogspreneur, Creativepreneur, Moslem Preneur, dll.
Pada dasarnya, Entrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. Entrepreneurship adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Seseorang yang memiliki jiwa Entrepreneurship inilah yang disebut sebagai Entrepreneur.
Seorang entrepreneur selalu dianjurkan untuk memiliki pola pikir yang diluar kebiasaan orang pada umumnya. Entrepreneur akan lebih sering menggunakan otak kanan untuk menghasilkan kreativitas-kreativitas baru.
Seorang entrepreneur akan selalu memacu semangatnya setiap hari, selalu memotivasi diri, dan tersenyum dalam segala situasi. Entrepreneur akan melihat masalah sebagai suatu tantangan. Tidak ada kata gagal bagi entrepreneur, yang ada hanyalah Sukses atau Belajar.
Seorang entrepreneur akan selalu berusaha untuk menjalin silaturahmi dengan semua orang, memperkaya ilmu dengan lebih banyak mengamati dan mendengarkan, serta peka terhadap peluang. Entrepreneur akan melihat segala sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak bisa menjadi bisa, sulit menjadi mudah, mustahil menjadi mungkin.
Seorang entrepreneur berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat, dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Sehingga, Entrepreneur tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak produktif.
Itulah mindset atau pola pikir-pola pikir yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur, atau yang lebih kita kenal sebagai Entrepreneurship. Sekarang, apakah Anda tertarik untuk mengikuti pola pikir mereka?
Apapun bidang yang Anda tekuni, jadilah seorang Entrepreneur

Cara mengetahui karakter atau kepribadian seseorang



Cara mengetahui karakter atau kepribadian seseorang, untuk memahami diri sendiri

Mengetahui kepribadian / karakter / personalitas adalah hal yang cukup penting. Baik kepribadian diri sendiri maupun kepribadian / karakter orang lain. Maka, pada artikel kali ini saya akan membahas tentang sesuatu yang disebut dengan personality plus yaitu cara cepat mengetahui karakter atau kepribadian seseorang.
Intinya, karakter atau kepribadian seseorang itu ada 4 macam:
  1. Koleris (kuat)
  2. Sanguinis (populer)
  3. Melankolis (sempurna)
  4. Plagmatis (cinta damai)
1 Koleris
Orang yang memiliki karakter Koleris, biasanya cenderung kuat, tegas, senang memimpin, menyukai tantangan, tak mau hanya jadi penonton, lebih tangkas dan cepat dalam mengambil keputusan.
Dengan berbagai kelebihan Koleris tersebut, ia cocok untuk menjadi seorang leader yang mengambil keputusan. Orang koleris biasanya berorientasi pada hal-hal yang produktif dan ia juga memiliki visi.
Sementara itu, kekurangan orang Koleris adalah cenderung mudah marah, kurang sabar menahan emosi, senang terhadap kontroversi, kurang simpatik, senang memerintah orang lain, hingga punya banyak tuntutan terhadap orang lain.

2 Sanguinis
Seorang dengan kepribadian Sanguinis memiliki ciri-ciri emosi yang mudah bergejolak, berkeinginan untuk disenangi orang lain, dan memiliki kehidupan yang penuh warna – warni.
Kelebihan orang Sanguinis adalah: antusias, ceria, ekspresif, senang berbicara, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mudah memaafkan kesalahan, memiliki inisiatif, senang berkumpul dan mudah berteman.
Sedangkan kekurangan karakter Sanguinis adalah cenderung sulit untuk diam, membesarkan masalah, daya konsentrasinya pendek, egoistis, ragu-ragu, hingga berubah – ubah dalam mengambil keputusan.

3 Melankolis
Seorang dengan karakter melankolis memiliki ciri-ciri: hidupnya terjadwal dan teratur hingga membentuk suatu pola, cenderung ingin segalanya sempurna dan teratur, menyukai data dan fakta, dan memikirkannya secara serius dan mendalam.
Seorang Melankolis memiliki kelebihan, antara lain: hidupnya teratur, serius, kreatif, bersedia mengorbankan diri, memiliki standar yang tinggi (perfeksionis / idealis), tekun, setia, perhatian terhadap orang lain, dan bersedia mendengarkan keluhan.
Kelemahan seorang Melankolis adalah cenderung mudah murung dan tertekan, mudah merasa bersalah dan tertekan, hingga pendendam.

4 Plegmatis
Orang ada yang menyebut Plagmatis atau Plegmatis. Karakter Plegmatis ini memiliki ciri-ciri: cenderung menghindari konflik hingga rela untuk berkorban demi terselesaikannya sebuah masalah, sabar, kalem, tak mau mengecewakan dan menyakiti orang lain, dan ia adalah pendengar yang baik.
Kelebihan karakter Plegmatis ini adalah: sabar, tenang, mudah bergaul, baik hati, bijaksana, simpatik, menyenangkan, peduli terhadap sekitar, humoris, dan mudah menjalin kerukunan / kedamaian.
Kekurangan orang yang berkarakter Plegmatis adalah: senang menghindari tanggung jawab, pendiam, keras kepala, cenderung pemalu, hingga sulit untuk bergerak maju.

INTROPEKSI DIRI





Memahami dan mengertidiri sendiri,
Setelah kita belajar tentang pentingnya memahami dan mengerti diri sendiri, sekarang kita akan membahas tentang cara untuk mengenal diri sendiri. Saat Anda ditanya tentang siapakah diri Anda? Apa jawaban yang akan Anda berikan pada si penanya?
Pada pembahasan kali ini akan saya buat ilustrasi atau contoh untuk memudahkan pemahaman kita.

Berikut ini adalah sebuah percakapan singkat antara si A dan si B:
A: “Siapakah kamu sebenarnya?”
B: “Aku adalah si B”
A: “Aku tidak bertanya tentang namamu, aku bertanya siapa kamu?”
B: “Aku seorang pedagang”
A: “Aku tidak bertanya profesimu, melainkan siapa kamu?”
B: “Aku adalah manusia”
A: “Aku tidak menanyakan jenismu, siapa kamu sebenarnya?”
B: “?????”

Kenyataannya tidak mudah untuk mengenal diri sendiri, mengenal siapa diri kita sebenarnya. Kebanyakan diantara kita mengabaikan hakikat diri yang sebenarnya. Mereka tidak mengenal secara penuh siapa dirinya sebenarnya, apalagi mengetahui untuk apa sejatinya mereka hidup.
Sebenarnya, satu-satunya cara untuk mengenal diri sendiri secara pasti adalah dengan mengetahui siapa Pencipta kita. DIAlah Pencipta, Pemilik, sekaligus Pengendali penuh atas diri kita, Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Berbagai cara yang diajarkan oleh guru-guru kita, mulai dari menggali potensi, mengasah bakat, karakter, dll. semuanya itu sebenarnya adalah alat bantu yang digunakan untuk memudahkan kita mencari jalan untuk mengenali diri.

Pertanyaannya sekarang adalah, 
seberapa jauh Anda mengenal Sang Pencipta?

Setelah membahas tentang Cara Mengatasi Kegalauan Hati, kali ini kita akan membahas mengenai Mengerti diri sendiri. Mengapa hal ini saya anggap penting untuk dibahas? Anda mungkin pernah mendengar sebuah nash yang mengatakan “barang siapa yang mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya”.
Maka, adalah sesuatu yang sangat penting untuk memahami atau mengerti diri sendiri sebelum kita menentukan langkah kita dalam menjalani hidup.

Sebelumnya, untuk membantu kita dalam mengerti diri sendiri, mari kita tanyakan beberapa pertanyaan ini pada diri kita masing-masing: 
1.      Siapakah saya?
2.      Apa yang saya cari dalam hidup saya?
3.      Apa yang seharusnya saya ketahui?
4.      Apa yang seharusnya saya kerjakan?
5.      Dan apa yang akan saya dapatkan?
Mengerti diri sendiri sangat penting untuk pengembangan diri kita. Seseorang akan menjadi dewasa dan matang ketika ia telah menemukan jati dirinya. Saat kita sudah memahami diri, kita akan tahu apa yang harus kita perbuat, apa yang akan kita peroleh, dan apa akibatnya jika kita tidak melakukan hal itu.
Mengerti dan memahami diri sendiri akan membuat kita lebih bersyukur. Kita akan menyadari bahwa diri kita itu adalah sesuatu yang penting. Diciptakan dengan segala kerumitan didalamnya yang sangat teratur dan presisi. Segala proses yang terjadi didalam diri kita sangat kompleks namun tetap teratur. Jika kita menyadari hal ini, tentu kita tidak akan menyia-nyiakan diri sendiri.
Dengan mengerti diri sendiri, lebih bersyukur, tentu kita akan memaksimalkan potensi yang ada dalam diri kita. Apalagi setelah kita memahami tujuan penciptaan kita sebenarnya, semua yang ada disekitar kita mendadak akan menjadi indah dan membahagiakan :)

Mengerti diri sendiri.
Mengapa hal ini saya anggap penting untuk dibahas? Anda mungkin pernah mendengar sebuah nash yang mengatakan “barang siapa yang mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya”.
Maka, adalah sesuatu yang sangat penting untuk memahami atau mengerti diri sendiri sebelum kita menentukan langkah kita dalam menjalani hidup.
Sebelumnya, untuk membantu kita dalam mengerti diri sendiri, mari kita tanyakan beberapa pertanyaan ini pada diri kita masing-masing: Siapakah saya? Apa yang saya cari dalam hidup saya? Apa yang seharusnya saya ketahui? Apa yang seharusnya saya kerjakan? Dan apa yang akan saya dapatkan?
Mengerti diri sendiri sangat penting untuk pengembangan diri kita. Seseorang akan menjadi dewasa dan matang ketika ia telah menemukan jati dirinya. Saat kita sudah memahami diri, kita akan tahu apa yang harus kita perbuat, apa yang akan kita peroleh, dan apa akibatnya jika kita tidak melakukan hal itu.
Mengerti dan memahami diri sendiri akan membuat kita lebih bersyukur. Kita akan menyadari bahwa diri kita itu adalah sesuatu yang penting. Diciptakan dengan segala kerumitan didalamnya yang sangat teratur dan presisi. Segala proses yang terjadi didalam diri kita sangat kompleks namun tetap teratur. Jika kita menyadari hal ini, tentu kita tidak akan menyia-nyiakan diri sendiri.
Dengan mengerti diri sendiri, lebih bersyukur, tentu kita akan memaksimalkan potensi yang ada dalam diri kita. Apalagi setelah kita memahami tujuan penciptaan kita sebenarnya, semua yang ada disekitar kita mendadak akan menjadi indah dan membahagiakan

Kita mungkin selama ini terlalu sering melihat keberhasilan orang lain. Awalnya kita melihat keberhasilan mereka sebagai motivasi bagi kita, namun karena kita terlalu fokus pada keberhasilan mereka, menjadikan kita sulit melihat apa yang sudah kita lakukan.
Pengalaman saya selama ini adalah saya terlalu lama melihat keberhasilan teman-teman, terlalu lama mengamati, sehingga saya tidak segera bertindak.
Namun paradigma ini saya ubah setelah saya menyadari akan hal ini. Saya berhenti membanding-bandingkan hasil yang saya peroleh dengan hasil yang diperoleh teman-teman saya.
Apapun hasil yang telah kita capai, hal itu merupakan pemberitahuan bahwa yang lebih baik masih mungkin kita capai.
Fokus pada kemampuan diri dan hasil yang telah dicapai untuk membuat diri ini lebih bersyukur dan optimis untuk memperoleh hasil yang lebih baik kedepannya.
Banyak hal yang mudah bagi kita, namun sulit bagi orang lain. Fokuskan perhatian kita pada hal tersebut, Anda memiliki potensi menjadi maestro dan pemenang dibidang itu.
Dengan memusatkan perhatian pada apa yang kita miliki, potensi yang ada dalam diri, maka kita akan merasa lebih percaya diri dan melihat diri ini berarti. Lalu gunakan dan kembangkan segala potensi ini untuk membangun diri kita.
Apapun pencapaian yang telah saya dapatkan hingga saat ini, hal yang lebih baik dari ini masih mungkin saya capai. Tetap pelihara semangat dan fokus pada kemampuan diri.