ga,
maka manusia yang bersangkutan akan mati. Roh ini sering disebut
"NYAWA". Roh Idofi merupakan sumber dari roh-roh lainnyapun akan
turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh yang keluar dari raga, maka
roh Idofi tetap akan tinggal di dalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup. Bagi
mereka yang sudah sampai pada irodat Allah atau kebatinan tinggi, tentu akan
bisa menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan ujudnya mirip diri sendiri,
baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin.
Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya
dengan roh yang satu ini. Alamnya roh idofi berupa nur terang benderang dan
rasanya sejuk tenteram (bukan dingin). Tentu saja kita dapat menjumpainya bila
sudah mencapai tingkat "INSAN KAMIL".
2. Roh Rabani :
Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Alamnya
roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil
menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram.
Tubuh tak merasakan apa-apa.
3. Roh Rohani :
Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya
roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka
sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi
perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada 4 jenis
nafsu, yaitu :
·» Nafsu Luwamah (aluamah)
·» Nafsu Amarah
·» Nafsu Supiyah
·» Nafsu Mulhamah (Mutmainah)
Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Di mana pandangan kita tempatkan, di situ roh rohani berada. Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.
·» Nafsu Luwamah (aluamah)
·» Nafsu Amarah
·» Nafsu Supiyah
·» Nafsu Mulhamah (Mutmainah)
Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Di mana pandangan kita tempatkan, di situ roh rohani berada. Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.
4. Roh Nurani :
Roh ini di bawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini
mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang
bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka
orang tersebut hatinya menjadi gelap dan gelap fikirannya.
Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang itu jadi tenteram, perilakunyapun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang sama.
Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang itu jadi tenteram, perilakunyapun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang sama.
5. Roh Kudus (Roh Suci):
Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idofi juga. Roh ini
mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama
manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai
dengan kepercayaan yang dianutnya.
6. Roh Rahmani :
Roh di bawah kekuasaan roh idofi pula. Roh ini juga
disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata "Rahman" yang artinya
pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.
7. Roh Jasmani :
Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini
menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia. Karena adanya roh jasmani ini
maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan
lain-lainnya. Bila Roh ini keluar dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak
terasa sakit. Kalau kita berhasil menjumpainya, maka ujudnya akan sama dengan
kita, hanya berwarna merah.
Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya.
Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya.
8. Roh Nabati :
Ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan
badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.
9. Roh Rewani :
Ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar
dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur. Bila masuk ke tubuh orang
akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang, maka roh rewani
dari orang bermimpi itulah yang menjumpainya. Jadi mimpi itu hasil kerja roh
rewani yang mengendalikan otak manusia. Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan
Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh
Idofi. Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya
dengan Roh Idofi..