بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM - RAIH MASA DEPANMU BERSAMA STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM - TERDEPAN - MODEREN - DAN - ISLAMI, - KALAU ADA KRITIKAN YANG MEMBANGUN SILAKAN DIKIRIMKAN KE KAMI - DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

RUKUN ISLAM

RUKUN ISLAM : 1. DUAKALIMAH SYAHADAT, 2. SHOLAT, 3. PUASA, 4. ZAKAT, 5. NAIK HAJI

RUKUN IMAN : 1. PERCAYA KEPADA ALLAH, 2. PERCAYA KEPADA MALAIKAT, 3. PERCAYA KEPADA KITAB ALLAH, 4. PERCAYA KEPADA NABI DAN RASUL ALLAH, 5. PERCAYA KEPADA HARI AKHIRAT, 6. PERCAYA KEPADA QODHA & QHADAR ALLAH

PILIH MENU

Selasa, 08 Juli 2014

HAKIKAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM



j


Bismillahirrahmanirrahim

Pada kesempatan ini penulis berusaha untuk menyampaikan pemahaman tentang hakikat dari Kalimat yang sangat indah yaitu Bismillahirrahmanirrahim. Yang mana kalimat Bismillahirrahmanirrahim memiliki makna yang sangat mulia, dan sangking (karena sangat) mulianya kalimat ini, hingga ada suatu pernyataan yang mengatakan

bahwasannya segala amal yang tidak diawali atau didasari Basmallah tertolak.

Artinya sebanyak dan sebesar apapun amal yang diperbuat oleh seseorang tidak akan pernah sampai ke hadirat Allah SWT, bila tidak diawali/ didasari dengan Bismillahirrahmanirrahim.

Mengingat begitu sangat pentingnya Bismillahirrahmanirrahim dalam pengabdian seorang hamba kepada Allah, mendorong penulis untuk mengupas dan menjabarkan hakikat kalimat Bismillahirrahmanirrahim semampu ilmu yang penulis fahami dan mengerti, yang Allah telah limpahkan/ anugerahkan kepada penulis.

Bismillahirrahmanirrahim bila disimak dari sudut bahasa bermakna

 “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang”.

 Pemahaman secara bahasa dengan apa adanya inilah, yang saat ini paling banyak berkembang/ dianut masyarakat di bumi Indonesia bahkan mungkin di dunia international. Sehingga pemeluk agama Islam hingga saat ini belum mampu menjadi Khalifah fil Ardh dan juga belum bisa/ mampu menjadikan Islam sebagai agama Rahmatan lil ‘alamin, padahal jumlah umat Islam saat ini sungguh sangatlah besar.
Selain akibat dari hanya memahami yang tertulis/ tersurat yang apa adanya tanpa mendalami hakikat Bismillahirrahmanirrahim secara sebenarnya inilah, bisa menjadikan seseorang secara individu yang sudah mengaku beragama Islam tapi perilakunya belumlah mencerminkan perilaku yang Islam.
 Sebagai contoh seseorang mau mencuri mengucapkan Bismillahirrrahmanirrahim padahal jelas-jelas itu perbuatan maksiat, seseorang sebelum ke kantor atau memulai pekerjaan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim tetapi tetap saja masih melakukan korupsi atau perbuatan maksiat lainnya. Bahkan yang lebih memprihatinkan ada sebagian orang yang beragama Islam yang menduduki suatu jabatan di pemerintahan ataupun swasta berjanji atas nama Allah dengan diawali membaca Bismillahirrahmanirrahim tetapi perbuatannya sungguh sangat merusak tatanan dan keadilan. Ini banyak dilihat/ dibuktikan dengan marak dan banyaknya tontonan yang menyajikan segolongan pemimpin yang tidak amanah. Selain itu juga masih banyak orang yang dengan mudah menghilangkan nyawa orang lain, dengan alasan tertentu dengan didahului membaca atau mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim.
Ya … itulah kenyataan yang saat ini terjadi. Di dunia international tidak kalah bergejolaknya, bahkan sesama muslim saling menggempur dan saling membunuh tanpa mengenal belas kasih, hanya karena dorongan pembenaran aqidah atau kepentingan tertentu yang belum tentu merupakan kepentingan dalam pengabdiannya kepada Allah SWT. Mereka mengumandangkan Allahu Akbar dengan gagah, mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dengan lembut hanya untuk saling membunuh sesama muslim.
Bila melihat kenyataan yang terjadi seperti sekarang ini, penulis yang mungkin masih jauh dari sempurna ilmu agamanya tentang Islam, merasa miris hati hingga sampai meneteskan air mata melihat kenyataan yang terjadi pada Umat yang mulia ini, yang notabene umat yang diberi hak Allah untuk memimpin dunia (Khalifah fil Ardh) dan juga mensejahterakan semesta alam (Rahmatan lil ‘alamin). Dengan senantiasa bermohon keridhaan Allah dan hidayahNya marilah mulai merenung, memahami agar mengerti apa yang penulis sampaikan pemahaman Bismillahirrahmanirrahim di bawah ini,
Pemahaman ini penulis sampaikan semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, tidak ada tujuan selainnya. (Tidak untuk diperdebatkan)

Ya… Bismillahirrahmanirrahim bila mau mendalaminya secara hakikat, kita insya Allah akan menemukan pemahaman ilmu yang sangat mulia. Di sini penulis akan mulai menguraikan secara sederhana hakikat dari kalimat Bismillahirrahmanirrahim. Dalam Kalimat

Bismillahirrahmanirrahim terdapat kata atau kalimat yang maknanya sbb:

Bi/ Dengan : Hakikat Dengan adalah syarat / cara

Berarti hamba Allah dalam kehidupannya haruslah memiliki cara atau syarat dalam pengabdiannya kepada Allah agar amal perbuatannya diterima atau sampai ke hadirat Allah SWT

Isme/ Ismu : Hakikat ismu adalah Nama/ paham/ Ilmu

Bermakna hamba Allah harus memiliki faham atau ilmu yang tepat yang dapat membimbingnya agar amal perbuatannya sampai ke hadirat Allah SWT.

Allah : Hakikatnya Allah SWT yang Maha Adil

Bermakna Allah yang Maha Adil sebagai tujuan dari pada pengabdian, berarti manusia harus berbuat Adil dalam kehidupan ini sebagai pengabdiannya kepada Allah SWT.
Pengasih : Hakikatnya adalah Allah memiliki sifat pengasih (suka memberi/ sosial) Bermakna bahwa hamba Allah harus memiliki jiwa sosial yang tinggi dalam kehidupannya sebagai pengabdiannya kepada Allah SWT.
Penyayang : Hakikatnya adalah Allah memiliki sifat Penyayang Bermakna bahwa hamba Allah harus memiliki sifat yang rendah hati, tidak membeda-bedakan manusia (menghormati harkat dan martabat manusia) dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.
Jadi bila diambil kesimpulan makna kalimat Bismillahirrahmanirrahim adalah Ilmu Allah yang kita kerjakan dengan cara berbuat adil, dan kasih sayang.

Jadi amal yang sampai ke hadirat Allah SWT yaitu amal yang diperbuat dengan didasari rasa Keadilan dan Kasih Sayang.

Nah yang jadi pertanyaannya :

1. Apakah kita hamba Allah sebagai pribadi sudah berbuat Adil dan kasih sayang terhadap diri kita sendiri? Apakah kita sudah menghormati dan menghargai harkat dan martabat diri kita sendiri?

2. Apakah kita hamba Allah sebagai individu (Makhluk sosial) sudah berbuat Adil dan kasih sayang terhadap orang lain? Apakah kita sudah menghormati dan menghargai harkat dan martabat orang lain?

3. Apakah kita hamba Allah sebagai aliran/ golongan sudah berbuat Adil dan kasih sayang terhadap golongan/ aliran lain? Apakah kita sudah menghormati dan menghargai harkat dan martabat golongan/ aliran lain?

4. Apakah kita hamba Allah sebagai Pemimpin sudah berbuat Adil dan kasih sayang terhadap orang yang kita pimpin? Apakah kita sudah menghormati dan menghargai harkat dan martabat orang kita pimpin?

5. Apakah kita hamba Allah sebagai Negara sudah berbuat Adil dan kasih sayang terhadap Negara lain? Apakah kita sudah menghormati dan menghargai harkat dan martabat Negara lain?

Marilah dengan Bismillahirrahmanirrahim Penulis mengajak, agar masing-masing individu, golongan, pemimpin atau Negara ber fastabiqul Khoirat. (Berlomba-lomba dalam kebaikan sebagai wujud pengabdian terindah kepada Allah SWT). Tampilkanlah yang terbaik yang berBismillahirrahmanirrahim, niscaya yang lebih banyak menjalankan Bismillahirrahmanirrahim yang akan jadi pemenang. Dan jika setiap diri individu, golongan, pemimpin atau Negara memahami Bismillahirrahmanirrahim dan menjalankannya, insya Allah ajaran Islam yang mulia ini akan bisa benar-benar menjadi Rahmatan lil ‘alamin, karena semesta alam dipenuhi ajaran keadilan dan kasih sayang. Selamatlah (Islam) dan damailah semesta alam. Harapan penulis, mudah-mudahan tulisan ini dapat menjadikan kita sebagai hamba yang semakin dicintai dan disayangi Allah SWT. Akhirnya bila ada kesalahan tulisan atau kurang jelas dalam penyampaian mohon dimaafkan. Alhamdulillahirabbil’alamin

Sumber Artikel: http://asajiutomo99.blogspot.com/2013/01/blog-post_31.html