KISAH IBLIS YANG INGIN BERTAUBAT
ALLAHUMMA SHOLLI ALA MUHAMMAD
Iblis, dengan segunung catatan kejahatan dan dosa dosa paling mengerikan, tiba tiba terbersit dalam hatinya untuk bertaubat memohon keampunan kepada Allah yang telah menciptakannya.
Iblis sebagai panglima terdepan yang mengajak semua orang untuk
menentang Allah tiba-tiba berbalik dan berniat taubat. Allah tidak
pernah menutup pintu taubat bagi siapa saja yang mau bertaubat, tak
terkecuali bagi Iblis penentang yang nyata. Bahkan ampunan Allah jauh
lebih besar dibanding dosa apapun yang dilakukan makhluknya. Selama
kematian belum datang, maka pintu taubat masih terbuka. Hal ini berlaku
untuk seluruh makhluk taklif iaitu makhluk Allah dari jenis Jin dan
Manusia. Dan Iblis masih segar bugar, jadi kesempatan taubat masih ada.
Apakah taubat Iblis diterima Allah? Tentu! Karena Allah Maha Pengampun.
Lalu bagaimana cara dia bertaubat?
Iblis tentu saja kenal Jibril pemimpin para malaikat. Iblis diberitahu Jibril bahawa hanya ada tiga syarat bertaubat,
1. Istighfar (memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh)
2. Menyesali semua dosa yang pernah diperbuatnya serta bertekad kuat untuk tidak lagi mengulanginya.
3. Laksanakan semua perintah Allah tanpa menawar
Diluar dugaan Iblis melakukan ketiga syarat tersebut dengan benar bahkan dalam waktu yang sungguh sangat cepat. Hal ini sangat masuk akal, mengingat Iblis termasuk salah satu Jin yang sangat cerdas. Apalagi didukung dengan umur Iblis yang sangat panjang sejak sebelum Adam sampai sekarang (lebih dari 11 ribu tahun), tentu pengalaman dan pengetahuannya tak ada manusia dan jin yang mampu menyamainya.
Tetapi ternyata usaha pertaubatannya terhenti pada satu perintah Allah pada syarat ketiga.
Jibril: Memohon ampunan dan menyesali dosa telah kau lakukan, dan hampir seluruh perintah Allah yang engkau sanggupi telah engkau lakukan, sekarang masih ada satu lagi perintah Allah yang harus engkau lakukan, apakah kau sanggup?
Iblis: Sanggup
Jibril: Baiklah. Allah memerintahkanmu untuk mendatangi kuburan Adam, bersujud pada Adam dan bersaksi bahwa Adam adalah makhluk yang dipilih oleh Allah untuk menjadi khalifah, pengurus, pengembang tanggung jawab di bumi. (Iblis terdiam)
Jibril: Bagaimana? Apakah engkau sanggup? Sungguh tinggal satu hal ini saja yang belum pernah engkau lakukan sejak Adam diciptakan dahulu.
Setelah beberapa kali Jibril bertanya akhirnya Iblis menjawab,
Iblis: Aku diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Aku lebih baik daripada Adam. Tapi kenapa aku yang harus sujud kepada Adam? Bukankah seharusnya Adam yang sujud kepadaku? Dulu Adam masih hidup, dan aku tak sudi bersujud padanya, apalagi sekarang dia sudah dimakan tanah. Takkan pernah aku berubah fikiran dalam hal ini. Kehadiran Adam membuatku tersingkir dari kedudukan mulia bersama malaikat. Sakit hatiku masih tersisa. Dahulu, hari ini dan sampai kiamat, aku tetap takkan sudi bersujud kepada Adam.
Jibril dan seluruh malaikat adalah makhluk mulia yang punya kedudukan yang sangat tinggi disisi Allah. Para malaikat yang teramat mulia semuanya tunduk pada perintah Allah termasuk ketika diseru untuk bersujud kepada Adam.
“Dan ingatlah ketika Kami serukan kepada para malaikat “Bersujudlah kalian semua kepada Adam” maka semuanya bersujud kecuali Iblis. Iblis enggan bersujud dan takabur (sombong). Dan (dengan demikian) Iblis termasuk orang yang ingkar (kafir)”
Iblis tentu saja kenal Jibril pemimpin para malaikat. Iblis diberitahu Jibril bahawa hanya ada tiga syarat bertaubat,
1. Istighfar (memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh)
2. Menyesali semua dosa yang pernah diperbuatnya serta bertekad kuat untuk tidak lagi mengulanginya.
3. Laksanakan semua perintah Allah tanpa menawar
Diluar dugaan Iblis melakukan ketiga syarat tersebut dengan benar bahkan dalam waktu yang sungguh sangat cepat. Hal ini sangat masuk akal, mengingat Iblis termasuk salah satu Jin yang sangat cerdas. Apalagi didukung dengan umur Iblis yang sangat panjang sejak sebelum Adam sampai sekarang (lebih dari 11 ribu tahun), tentu pengalaman dan pengetahuannya tak ada manusia dan jin yang mampu menyamainya.
Tetapi ternyata usaha pertaubatannya terhenti pada satu perintah Allah pada syarat ketiga.
Jibril: Memohon ampunan dan menyesali dosa telah kau lakukan, dan hampir seluruh perintah Allah yang engkau sanggupi telah engkau lakukan, sekarang masih ada satu lagi perintah Allah yang harus engkau lakukan, apakah kau sanggup?
Iblis: Sanggup
Jibril: Baiklah. Allah memerintahkanmu untuk mendatangi kuburan Adam, bersujud pada Adam dan bersaksi bahwa Adam adalah makhluk yang dipilih oleh Allah untuk menjadi khalifah, pengurus, pengembang tanggung jawab di bumi. (Iblis terdiam)
Jibril: Bagaimana? Apakah engkau sanggup? Sungguh tinggal satu hal ini saja yang belum pernah engkau lakukan sejak Adam diciptakan dahulu.
Setelah beberapa kali Jibril bertanya akhirnya Iblis menjawab,
Iblis: Aku diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Aku lebih baik daripada Adam. Tapi kenapa aku yang harus sujud kepada Adam? Bukankah seharusnya Adam yang sujud kepadaku? Dulu Adam masih hidup, dan aku tak sudi bersujud padanya, apalagi sekarang dia sudah dimakan tanah. Takkan pernah aku berubah fikiran dalam hal ini. Kehadiran Adam membuatku tersingkir dari kedudukan mulia bersama malaikat. Sakit hatiku masih tersisa. Dahulu, hari ini dan sampai kiamat, aku tetap takkan sudi bersujud kepada Adam.
Jibril dan seluruh malaikat adalah makhluk mulia yang punya kedudukan yang sangat tinggi disisi Allah. Para malaikat yang teramat mulia semuanya tunduk pada perintah Allah termasuk ketika diseru untuk bersujud kepada Adam.
“Dan ingatlah ketika Kami serukan kepada para malaikat “Bersujudlah kalian semua kepada Adam” maka semuanya bersujud kecuali Iblis. Iblis enggan bersujud dan takabur (sombong). Dan (dengan demikian) Iblis termasuk orang yang ingkar (kafir)”